Jumat, 11 Januari 2008

Belajar untuk setia

Anjing

Belajar untuk setia

Di stasiun kereta api Shibuya dibangun patung anjing yang terbuat dari tembaga. Ini dilakukan untuk mengenang kesetiaan Hachiko, nama anjing tersebut, yang selalu mengantar dan menjemput tuannya. Hingga tuannya meninggal karena serangan jantung, tetapi hachiko tetap saja menunggu dengan setia. Anjing tersebut bahkan menunggu setia lebih dari 10 tahun, sampai akhirnya si anjing mati. Anjing adalah binatang yang setia, hingga ada sebuah peribahasa yang berkata, “ Kalau anjing dipelihara 3 hari, maka anjing tidak akan lupa berhutang budi selama 3 tahun.”

Kalau anjing saja bisa memiliki kesetiaan seperti itu, bukankah seharusnya kita memiliki juga? Setia kepada Tuhan, sekalipun kita harus memikul salib. Setia dalam kehidupan berjemaat, sekalipun ada kalanya terjadi benturan dan gesekan. Setia dengan pasangan, kasihilah seperti kita mengasihi seperti kita mengasihi diri kita sendiri. Setia kepada pekerjaan, lakukanlah yang terbaik. Setia pada keluarga, mereka adalah Harta terindah yang dipercyakan kepada kita.

Banyak orang baik , namun sedikit yang setia, demikian penulis amsal berkata: Adalah baik jika kita bisa belajar dari kehidupan anjing dan menjadi setia.

Kisah Uang Lima Ribu

Siapa yang memberi kepada orang miskin tak akna berkekurangan. Amsal 28 : 27

Ini kisah petualangan selembar uang lima ribu. Pertama kali dirinya digunakan oleh turis untuk memberi tip seorang petugas hotel. Si petugas hotel tersenyum melihatnya dan memasukkannya ke dalam saku. “ Lumayan untuk maakn siang hari ini.” Siangnya, uang lima ribu berpindah tangan ke si empunya warung nasi. Si empunya warung menerimanya degan wajah sumringah menyambut rejeki kerja kerasnya hari itu. Uang lima ribu melanjutkan perjalanannya ke dalam gereja. Rupanya si empunya warung adalah seorang Kristen yang mengasihi Tuhan. Si lima ribu dimasukkan dengan rapi ke dalam amplop bersih denagn tulisan “persepuluhan” . Si empunya melakukannya dengan penuh syukur hingga Bapa di Sorga pun menikmati aroma persembahannya yang harum.

Selanjutnya dia bersama-sama temen-temannya yang lain masuk ke loket rekening listrik. Bangga juga rasanya bisa membuat gereja tak sampai diterangi lilin saja. Keesokan harinya dia sudah berada diatas trotoar. Entah siapa yang tak sengaja menjatuhkannya disana. Seorang mahasiswa yang tengah mendorong motor, memungutnya sambil tersenyum lebar. Lumayanlah, dirinya bisa berjasa memberi minum motor anak kost itu seliter bensin. Di Pom bensin, si lima ribu diantarkan masuk ke sebuah mobil sedan milik seorang pengusaha. Kini dirinya tak lagi berupa lembaran mulus. Tubuhnya mulai lusuh dijejalkan ke dalam laci dashboard mobil itu. Berbulan-bulan lamanya dia terus berada disana. Dia mulai bosan namun tak berdaya. Mungkin memag si empunya tak lagi membutuhkan dirinya.

Kisah diatas hanyalah sekedar memberikan gambaran kepada kita bahwa selembar uang lima ribu ternyata bisa memiliki begitu banyak arti. Dia bisa mengisi perut orang sampai kenyang, bisa jadi persembahan yang disukai oleh Tuhan, bisa menjadi sebuah mujizat bagi yang membutuhkannya, namun bisa juga tak berarti apa-apa. Berapa nilai ung yang Anda anggap tak seberapa berarti? Mungkin saja nilai yang sama bisa memberi begitu banyak arti bagi kehidupan orang lain.

Get your Wisdom Iwan Wahyudi, S.T.

Tak ada kemuliaan tanpa pengorbanan,

Tak ada kehormatan tanpa kehilangan,

Jangan pernah takut menderita bila itu terjadi untuk menjadikan dirimu yang terbaik.

Kadang kala dalam hidup kita ada beberapa hal yang mudah didapatkan, tetapi untuk sesuatu yang terbaik tidak pernah mudah untuk didapatkan begitu saja. Dibutuhkan banyak pengorbanan, usaha, keteuhan hait, bahkan kadang kala disertai dengn penderitaan. Kebanyakan dari kita merasa takut dengan proses yang ada dihadapan kita, padahal dibalik prose situ kita akan mendapatkan hasil terbaik. Mereka yang tidak mau berkorban dan selalu lari dari proses hidup, tidak akan pernah menjadi yang terbaik.

Terkadang hal-hal yang kita anggap REMEH adalah sesuatu yang sangat PENTING bagi orang lain.

Setiap manusia adalah karakter yang khas, semuanya memiliki perbedaan. Kita tidak bisa memposisikan setiap orang sama seperti kita, justru kitalah yang seharusnya memposisikan diri menjadi orang lain. Jangan sampai kita melukai hati orang lain dengan mengganggap sepele sesuatu yang ternyata dianggap penting oleh orang lain. Belajarlah memahami bahwa setiap orang punya karakter yang berbeda, hobi yang berbeda dan pemikiran yang berbeda. Perbedaan itulah yang membuat dunia ini kaya.


1 komentar:

Suryanty R. mengatakan...

setuju bgt!!!kita emank patut belajar dari kehidupan anjing. mereka bisa setia, berarti kita juga seharusnya bisa...